PARIWISATA KABUPATEN KUNINGAN ; POTENSI, PELUANG DAN TANTANGAN

“Tourism is an activity that individuals do and usually enjoy. To understand much of the tourism phenomenon, wemust understand individual behavior – the psychology of tourist and potential tourist” (Steven. L.J. Smith, 2 ; 1989).

“Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri” (Salah Wahab, 9 : 1975).

Sebagai sebuah kabupaten yang mengandalkan pendapatan salah satunya dari sector pariwisata, Kabupaten Kuningan sudah selayaknya memperhatikan kaidah-kaidah yang berkaitan dengan pariwisata, baik itu potensinya, perkembangannya maupun berbagai manfaat yang dapat diambil dari padanya. Pembahasan pariwisata lazimnya berisi tentang potensi, perkembangan, peluang, hambatan dan manfaat pariwisata. Kita akan bertanya kalau daerah ini ingin mengandalkan penghasilannya dari pariwisata berarti harus melakukan analisis SWOT terlebih dahulu, sehingga dapat tergambar secara jelas hal-hal yang harus dan akan dikerjakan.

Sebagai sebuah industry baru, pariwisata menjanjikan sebuah keuntungan yang potensial yang dapat melibatkan banyak stake holder yang berperan didalamnya. Sehingga wajar apabila banyak Negara maju di dunia ini yang dengan rela merogoh anggaran yang sangat besar untuk mengembangkan sector ini.

Selanjutnya kita akan menelaah Kabupaten Kuningan yang dalam salah satu misinya ingin mengembangkan sector ini. Kita mulai dari potensi yang dimiliki. Kabupaten Kuningan adalah salah satu kabupaten yang berdomisili di kaki Gunung Ciremai yang sudah mewarisi keindahan alam dan kenyamanan cuaca untuk bertempat tinggal. Ini sebuah potensi bernilai yang bisa dijadikan sebagai daya tarik bagi wisatawan. Potensi alam yang dimiliki Kabupaten Kuningan menjadi andalan untuk menarik wisatawan yang menyenangi keindahan alam, panorama yang menakjubkan yang dapat dilihat di beberapa tempat di Kabupatem Kuningan, misalnya objek wisata Waduk Darma, Talaga Remis, Desa Sitonjul, dll.

Potensi lainnya adalah keindahan budaya yang dimiliki oleh warga Kabupaten Kuningan yang memiliki nilai jual yang cukup profitable, diantaranya adalah Upacara Seren Tahun yang setiap tahun dilaksanakan oleh comunitas Madrais di Cigugur, Saptonan, Gedung Naskah Perundingan Linggarjati, Taman Purbakala Cipariu, dll.

Gua Maria di Cisantana dapat dimasukkan sebagai sebuah potensi pariwisata religi, karena dapat menarik wisatawan nasrani untuk mengunjunginya. Selain itu ada pula Balong Karamat Darmaloka, Sumur Tujuh Cibulan dll.

Potensi lain yang dimiliki oleh Kabupaten Kuningan untuk mengembangkan pariwisatanya adalah ketercapaian daerah dari Kabupaten lain seperti Cirebon, Tegal, Brebes, Ciamis dll cukup dekat, dan dapat dijangkau dengan jalan darat selama beberapa jam saja.selain itu jalan menuju hamper semua objek wisata di Kabupaten Kuningan sudah cukup baik kondisinya.

Dari beberapa potensi yang dimiliki di atas, dapat kita analisis kekurangannya agar dapat diperbaiki demi optimalisasi potensi itu. Kondisi objek wisata di Kabupaten Kuningan sebagian besar dalam kondisi yang kurang refresentatif untuk dimasukkan sebagai daerah tujuan wisata, karena beberapa kelemahan yang dapat kita amati diantaranya sebagai berikut ;

1. Kebersihan lokasi wisata tidak terjaga, tempat sampah tidak tersedia dengan baik dan jumlahnya tidak memenuhi standar, sehingga pengunjung dan pedagang di lokasi objek wisata membuang sampah bukan pada tempatnya, hal ini merusak keindahan objek wisata tersebut dan meninmbulkan ketidaknyamanan pengunjung

2. Pedagang yang ada di objek wisata tidak selayaknya seperti pedagang di tempat wisata. Selain harga jual barang dagangannya yang cenderung tidak normal (jauh lebih mahal dari harga umum di luar objek wisata), kualitas barang dagangannya juga tidak bermutu tinggi, selain itu pelayanan pelanggannya pun belum professional

3. Sarana dan prasarana pengangkutan dari dan ke objek wisata belum memadai, baru beberapa objek wisata yang mudah transportasinya. Ongkos angkutan umum pun yang menuju ke objek wisata ataupun sebaliknya kadang tidak standar

4. Pelayanan petugas objek wisata di Kabupaten Kuningan sebagian besar tidak professional. Petugas hanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan objek wisata, mereka tidak berperan sebagai pelayan wisatawan, dan tidak bersikap sebagaimana mestinya agar wisatawan tersebut mau kembali lagi di lain waktu. Baru segelintir petugas yang bertindak professional, itu pun terbatas di objek wisata yang dikelola oleh pihak swasta

5. Di beberapa objek wisata, ketersediaan souvenir yang berkualitas bagus dan harganya wajar juga belum tersedia. Ketersediaan souvenir di sejumlah objek wisata kualitasnya jauh dari baik, tetapi harganya sangat mahal.

Langkah Optimalisasi

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kuningan, salah satu cara yang dapat ditempuh selain menggali potensi wisata yang belum tergarap, adalah dengan optimalisasi potensi yang sudah ada, yaitu mengadakan beberapa perbaikan dari kelemahan tersebut di atas.

1. Terbitkan aturan yang jelas tentang pengelolaan objek wisata agar dalam bertindak, pihak yang memegang otoritas pada objek wisata tersebut dapat membuat analisis swot yang maksimal, dapat mengadakan perubahan fundamental agar objek wisatanya berkembang dengan baik

2. Setiap pemegang otoritas pada objek wisata tersebut membuat program dan strategi pengembangan dan optimalisasi dengan jelas dan terukur, yang didalmnya berisi tentang pengelolaan objek wisata, pengaturan pedagang, pengaturan parker, mengadakan pelatihan pelayanan professional di objek wisata dan lain-lain untuk mengembangkan objek wisata yang dipimpinnya.

3. Dinas Pariwisata dan kebudayaan hendaknya dihuni oleh sumber daya manusia yang “mumpuni” dalam bidang pariwisata, sehingga dapat memberikan pembinaan dan menyalurkan kebutuhan untuk pengembangan objek wisata tersebut

4. Keseriusan Pemerintah Daerah dalam menangani pariwisata di Kabupaten Kuningan harus diwujudkan dengan penganggaran yang memadai sehingga pembangunan pariwisatanya dapat optimal

5. Pembangunan sarana dan prasaran pendukung harus diprioritaskan, sehingga pengunjung dapat dengan aman dan nyaman berada di objek wisata

Peluang

Dengan analisis di atas, apabila penanganan pariwisata dan pembangunnya di Kabupaten Kuningan dilaksanakan dengan maksimal, maka peluang besar keuntungan yang akan diperoleh Kabupaten Kuningan bukan sebuah impian, melainkan menjadi sebuah realita. Beberapa peluang yang dapat diraih diantaranya :

1. Pembangunan ruas jalan tol Cileunyi – Palimanan, Cikampek – Palimanan, akan mempermudah dan memperpendek jarak dan waktu tempuh dari beberapa kota besar di sekitar Kabupaten Kuningan untuk dengan mudah berkunjung ke Kuningan.

2. Pembangunan Bandar Udara Kalijati di Kabupaten Subang juga akan mendatangkan sebuah keuntungan, karena bukan tidak mungkin wisatawan baik asing maupun domestic akan dating berkunjung ke Kuningan

Kesimpulan

Realita membuktikan bahwa kondisi pariwisata Kabupaten Kuningan masih jauh dari seperti yang diidamkan oleh sementara wisatawan, baik asing maupun domestic. Namun dengan kondisi sekarang ini jumlah wisatawan yang dating sudah cukup “banyak” untuk ukuran local. Hal ini membuktikan bahwa potensi pariwisata Kabupaten Kuningan memang sudah layak jual, apalagi kalau dibangun dengan baik dan professional dan sesuai standar pariwisata internasional.

Pendapatan daerah dari sector pariwisata akan meningkat apabila pariwisata daerahnya juga meningkat

* Artikel ini di muat di Majalah Uiversitas Kuningan "Idealisme" Terbit Januari 2009




0 komentar:

Post a Comment

Followers